Sebagaisebuah proses, aktivitas, dan skill, komunikasi itu ada level atau tingkatannya. Berikut ini level komunikasi atau tingkatan dalam komunikasi, berdasarkan jumlah audiens atau komunikan dan tujuannya.. Level-level komunikasi berikut ini saya ringkas dan kombinasikan dari jenis-jenis level komunikasi menurut Dennis McQuail (1987) dan Anurag Bhai Patidar (2012).
Pengertian Tipe dan Jenis Gaya Komunikasi. Gaya komunikasi adalah cara seseorang berinteraksi dengan cara verbali dan para verbali, untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau dimengerti untuk mendapatkan respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Gaya komunikasi dipengaruhi situasi yang dihadapi.
Pengertiankomunikasi menurut para ahli. Berikut definisi komunikasi menurut para ahli, yaitu: Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid. Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam buku Communication Network: Toward a New Paradigm for Research (1981) menyebutkan komunikasi ialah proses di mana dua orang atau lebih membentuk ata melakukan
Hubungankomunikasi intrapersonal dengan komunikasi antarpribadi •Jika kita terbiasa memendam sesuatu dan tidak ekspresif, kita juga kesulitan untuk menjalankan komunikasi dengan orang lain. •Tidak mudah berbicara dengan orang lain, tetapi juga tidak enak rasanya jika hanya mendengarkan. •Co: kaki yang terinjak di bus.
Jg0VAk. - Konteks komunikasi memberi kemudahan dalam memahami proses komunikasi yang kompleks. Ada tujuh jenis konteks komunikasi, yakni intrapersonal, interpersonal, kelompok kecil, organisasi, publik retorika, massa, dan lintas budaya. Dalam komunikasi, konteks bersifat situasional. Artinya proses komunikasi dibatasi oleh sejumlah faktor, seperti jumlah orang yang terlibat, umpan balik yang diberikan, jarak antarorang yang berkomunikasi, serta saluran yang itu konteks komunikasi? Pengertian konteks komunikasi Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam buku Introducing Communication Theory Analysis and Application 2007, dalam komunikasi, konteks diartikan sebagai lingkungan tempat terjadinya proses komunikasi. Konteks komunikasi tidak hanya mempermudah manusia dalam mempelajari proses komunikasi, namun juga menjadi latar belakang bagi para peneliti serta teoretikus untuk menganalisis sebuah konteks komunikasi Ada tujuh konteks komunikasi, yaitu komunikasi intrapersonal intrapribadi, komunikasi interpersonal antarpribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi organisasi, komunikasi publik atau retorika, komunikasi massa, dan komunikasi lintas budaya. Baca juga Komunikasi Intrapersonal Pengertian dan Tujuannya Berikut ini penjelasannya Komunikasi intrapersonal intrapribadi Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Komunikasi 2016 karya Hafied Cangara, komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu, atau proses komunikasi dengan diri sendiri. Contohnya, komunikasi intrapribadi saat mempertimbangkan suatu hal dan mengambil keputusan secara individu. Komunikasi interpersonal antarpribadi Konteks komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara langsung.
Banyak orang yang salah kaprah mengenai komunikasi. Sebagian orang menganggap bahwa komunikasi hanyalah berbicara kepada orang lain secara langsung alias dari mulut ke mulut. Padahal, ada banyak jenis-jenis komunikasi yang sering digunakan dalam keseharian kita. Sudah pasti manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa sesamanya. Komunikasi sudah menjadi hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia demi tercapainya tujuan dan kebutuhan. Perlahan, komunikasi dianggap sebagai kemampuan atau skill yang diperlukan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan tujuan yang lebih besar. Baca Juga Interaksi Sosial Pengertian, Ciri dan Syarat Terjadinya Komunikasi tidak hanya dilakukan dengan berbicara, tetapi juga dengan isyarat atau melalui media tulisan dan gambar. Ketika kamu chatting dengan teman di media sosial, belum tentu itu komunikasi verbal walaupun kamu berbicara berdua secara tidak langsung. Ketika sekolahmu memajang peraturan, tandanya ada komunikasi yang terjadi antara kepala sekolah dengan kamu lewat peraturan tersebut. Jenis Komunikasi yang Sering Digunakan dalam Bermasyarakat Agar kamu tidak ikutan salah kaprah mengenai komunikasi, mari belajar tentang jenis-jenis komunikasi yang lazim digunakan bersama Kelas Pintar. 1. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah penyampaian informasi yang dilakukan secara langsung dengan berbicara atau menggunakan bahasa isyarat. Jenis komunikasi inilah yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dianggap sebagai bentuk komunikasi yang efisien. Komunikasi verbal bisa dilakukan secara berpasangan, berkelompok atau bahkan ketika presentasi. Dalam komunikasi ini, kamu perlu kemampuan mendengar yang baik sehingga mampu mengerti maksud perkataan lawan bicaramu. Selain itu, penggunaan kata-kata yang jelas juga bisa membuat omonganmu lebih mudah dimengerti. 2. Komunikasi Non-verbal Komunikasi non-verbal biasanya menyampaikan informasi dengan bahasa tubuh, gestur, dan ekspresi wajah. Jenis komunikasi ini lebih cocok ketika kamu ingin memahami pikiran atau karakter seseorang. Contoh komunikasi verbal adalah menyilangkan tangan, mengangkat bahu, mengangguk, menggeleng dan lain-lain. Komunikasi non-verbal lebih mengutamakan perasaan dan emosi, sehingga kita harus mengerti suasana hati lawan bicara. Kamu bisa melatih kemampuan komunikasi non-verbal dengan cara mempelajari gerak-gerik lawan bicaramu. 3. Komunikasi Tertulis Berbeda dengan dua jenis komunikasi di atas, komunikasi tertulis menggunakan media tulisan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dibandingkan komunikasi verbal, komunikasi tertulis lebih bermanfaat karena ada catatan informasi dari komunikator yang bisa digunakan sebagai referensi di masa depan. Biasanya, komunikasi tertulis lebih umum digunakan lewat surat-menyurat, atau di zaman sekarang bisa lewat chatting. Namun, komunikasi tertulis juga bisa terjadi ketika kamu membaca buku, selebaran, blog, catatan, e-mail, dan lain-lain. Baca Juga Dampak Positif Informatika di Bidang Sosial 4. Komunikasi Visual Sama dengan komunikasi tertulis, komunikasi visual juga memerlukan media untuk menyampaikan informasi. Bedanya, komunikasi visual lebih menggunakan gambar, karya seni, sketsa, bahkan grafik untuk menyampaikan pesan kepada pendengarnya. Komunikasi visual biasanya digunakan ketika presentasi untuk menunjang komunikasi verbal dan isi presentasi tersebut. Tak hanya itu, komunikasi visual juga bisa kamu temukan ketika melihat rambu lalu lintas atau tanda yang ada di sekitarmu. Kadang, komunikasi visual bisa menimbulkan ambiguitas. Ada simbol atau ilustrasi yang belum dimengerti oleh orang yang membacanya. Karena itu, komunikasi visual lebih baik ditunjang dengan komunikasi tulisan sehingga tidak menimbulkan salah paham. Sudah paham kan, kalau komunikasi itu tidak melulu dilakukan dengan mengobrol? Ketika kamu chatting dengan teman, mengangguk ketika disuruh ibu, dan melihat rambu lalu lintas, kamu juga sedang melakukan proses komunikasi. Oh, ya, kalau kamu masih penasaran dengan komunikasi, coba saja TANYA ke guru profesional lewat aplikasi Kelas Pintar. Kami akan membantu menjawab rasa penasaran kamu tentang komunikasi. Lewat Kelas Pintar, kamu juga bisa belajar bareng lewat fitur bimbel online dan SOAL yang akan membantu melatih pemahaman kamu di sekolah. Keren, kan? Ayo download aplikasi Kelas Pintar dan mulai belajar. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related Topicsjenis komunikasiKomunikasi
Beginisob, apakah kamu sekarang sedang mencari jawaban tentang pertanyaan jelaskan tipe dan tingkatan komunikasi beserta fungsinya? Beginisob jawabannya. Berikut ini 4 tipe atau tingkatan komunikasi beserta fungsinya1. Komunikasi antarpribadiKomunikasi antarpribadi adalah proses bertukar informasi dan pengalaman antara dua orang atau lebih yang terjadi secara tatap muka. Fungsi komunikasi antarpribadi1. Menyampaikan informasi dan pengalaman pada lawan bicara Proses komunikasi antarpribadi memungkinkan seseorang untuk berbagi informasi dan pengalaman mereka dengan orang lain. 2. Membantu menumbuhkan simpati antar sesama Komunikasi antarpribadi membantu menumbuhkan simpati antar orang yang saling bertukar informasi. 3. Membantu menumbuhkan motivasi antar sesama Komunikasi antarpribadi juga memungkinkan seseorang untuk berbagi informasi yang dapat meningkatkan motivasi dan semangat Komunikasi antarkelompokKomunikasi antarkelompok adalah komunikasi yang terjadi antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil, seperti dalam rapat atau pertemuan secara tatap muka. Proses ini memiliki tujuan membangun hubungan dan jaringan kerja yang baik antarkelompok. Fungsi komunikasi antarkelompok1. Memelihara hubungan sosial antar kelompok Komunikasi antarkelompok memungkinkan anggota kelompok untuk saling berinteraksi, bertukar informasi, dan membangun jaringan hubungan di antara Bertukar pikiran Komunikasi antarkelompok memungkinkan anggota kelompok untuk saling berbagi pendapat dan ide. Hal ini membantu mereka untuk lebih mengenal satu sama lain dan mengembangkan Memecahkan masalah Komunikasi antarkelompok memungkinkan anggota kelompok untuk mencari solusi bersama terhadap masalah yang Mengambil keputusan Komunikasi antarkelompok memungkinkan anggota kelompok untuk bekerjasama untuk mengambil keputusan. 3. Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi adalah proses bertukar informasi dan pendapat antara anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Ini bisa melibatkan pertukaran informasi melalui pertemuan langsung, email, surat, telepon, dan media komunikasi organisasi1. Komunikasi organisasi bertujuan untuk membantu anggota organisasi untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi ini dapat membantu meningkatkan keefektifan organisasi melalui peningkatan koordinasi antar Komunikasi organisasi memudahkan para anggota untuk mengikuti arahan atasan dan memahami instruksi yang diberikan dengan benar. Hal ini membantu anggota untuk menyelesaikan tugas mereka dengan lebih cepat dan Komunikasi organisasi juga membantu mengurangi kesalahpahaman antar anggota. Komunikasi yang efektif dapat memudahkan para anggota untuk menyampaikan pendapat dan informasi secara tepat dan efisien. Ini dapat membantu menghindari kesalahpahaman yang disebabkan oleh komunikasi yang Komunikasi massalKomunikasi massal adalah proses penyebarluasan informasi atau pesan melalui media massal, seperti televisi, radio, koran, dan film. Ini memungkinkan sebuah organisasi atau kelompok untuk menyebarkan informasi kepada pemirsa atau audiens yang lebih Komunikasi massal1. Salah satu fungsi komunikasi massal adalah untuk menyebarluaskan informasi kepada khalayak ramai. Ini membantu untuk memastikan bahwa informasi yang ingin disampaikan oleh sebuah organisasi atau kelompok tersampaikan dengan benar dan tepat kepada audiens yang lebih Salah satu fungsi lain dari komunikasi massal adalah sebagai hiburan. Media massal seperti televisi, radio, dan film dapat digunakan untuk menyajikan berbagai jenis hiburan kepada audiens. Hal ini membantu untuk menghibur audiens dan membuat mereka merasa nyaman.
Sebagai sebuah proses, aktivitas, dan skill, komunikasi itu ada level atau tingkatannya. Berikut ini level komunikasi atau tingkatan dalam komunikasi, berdasarkan jumlah audiens atau komunikan dan tujuannya. Level-level komunikasi berikut ini saya ringkas dan kombinasikan dari jenis-jenis level komunikasi menurut Dennis McQuail 1987 dan Anurag Bhai Patidar 2012. Menurut Patidar, level komunikasi ditentukan oleh dasar jumlah orang yang terlibat dalam sebuah proses komunikasi, juga oleh tujuan komunikasi. Levels of communication are determined on the basis of the number of people involved in the process of communication as well as on the purpose of communication. Berikut ini level komunikasi yang dikemukakan McQuail dan Patidar. 1. Komunikasi Intrapersonal Disebut juga komunikasi intrapribadi, komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang atau komunikasi seseorang dengan dirinya sendiri communication with the self. Tipe komunikasi intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar sengaja mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi dan mengambil sikap atau keputusan. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam proses simbolis dari pesan-pesan yang diproduksi melalui proses pemikiran internal individu. Dalam komunikasi intrapersonal, seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, juga memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri, dalam proses internal yang berkelanjutan. Dalam konteks komunikasi intrapersonal akan dijumpai cara seseorang menerima informasi, mengelolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali sebagai sebuah proses yang berlangsung terus-menerus. Proses pengolahan informasi itu disebut sebagai komunikasi intrapersonal, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Sensasi adalah adalah pengalaman elementer yang segera, tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan ialah memberikan makna pada stimuli inderawi sensory stimuli. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Berpikir adalah proses memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan decision making, memecahkan persoalan problem solving, dan menghasilkan yang baru creativity. Dalam komunikasi intrapersonal juga terdapat faktor eksternal sebagai penarik perhatian untuk proses berpikir, yaitu Gerakan Visual tertarik pada objek yang dapat terlihat dan bergerak Intensitas Rangsanga Stimuli Novelty , hal-hal yang baru dan luarbiasa , beda dan akan menarik perhatian Perulangan, hal yang disajikan berkali-kali dan ditambah seikit variasi, hal ini akan menarik perhatian. 2. Komunikasi Interpersonal Disebut juga komunikasi antarpribadi, komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain pihak lain. Komunikasi antarpribadi merujuk pada interaksi antara dua orang. Lazimnya, level komunikasi ini terjadi secara tatap muka face to face. Tujuan komunikasi antarpribadi biasanya untuk berbagi share informasi, pendapat, gagasan ide, dan sebagainya. Komunikasi Interpersonal dibagi menjadi tiga tipe Assertive Communication Komunikasi Asertif. Nonassertive Communication Komunikasi Nonasetif Aggressive Communication Komunikasi Agresif. Ciri-ciri karakterstik komunikasi asertif dengan percaya diri mengekspresikan yang Anda pikirkan, rasakan, dan percayai; dengan lantang membela hak Anda seraya menghormati hak orang lain; menyampaikan maksud dan harapan tanpa menghina, mempermalukan, atau merendahkan orang lain; respek terhadap kebutuhan dan hak diri sendiri dan orang lain. Ciri-ciri komunikasi nonasertif ketidakmampuan mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan secara konsisten; membolehkan orang lain untuk melanggar hak Anda tanpa tantangan; kurang menghargai preferensi sendiri; orang lain dengan mudah mengabaikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan Anda. Ciri-ciri komunikasi agresif mengekspresikan diri dengan cara mengintimidasi, menghina, atau merendahkan orang lain serta meraih keinginan dengan cara merusak hak-hak orang lain. Komunikasi interpersonal menghendaki informasi atau pesan dapat tersampaikan dan hubungan orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Oleh karena itu, setiap orang dituntut memiliki keterampilan komunikasi interpersonal agar dapat berbagi informasi, bergaul, dan menjalin kerjasama untuk bertahan hidup. Keterampilan seseorang ini melekat pada setiap pribadi dalam persentuhannya dengan masyarakat baik individu maupun kelompok, yang dalam perwujudannya akan menampilkan sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang mencerminkan keakuratan dalam menunjang pelaksanaan tugas. Keterampilan dasar komunikasi perseorangan ini meliputi Keterampilan mengamati observing skill Keterampilan menggambarkan describing skill Keterampilan mendengarkan listening skill Keterampilan bertanya questioning skill Keterampilan meringkas summarizing skill Keterampilan member dan menerima umpan balik feedback skill Tujuan komunikasi interpersonal, sebagaimana dikemukakan DeVito 199213-14, yaitu Mempelajari secara lebih baik dunia luar, seperti berbagai objek, peristiwa, dan orang lain. Meskipun informasi tentang dunia luar itu dikenal melalui media massa, hal itu sering didiskusikan, dipelajari, diinternalisasi, melalui komunikasi interpersonal. Melalui komunikasi interpersonal, dapat mengevaluasi keadaan untuk dibandingkan dengan kondisi sosial orang lain. Memlihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban. Melalui komunikasi interpersonal, adanya keinginan menjalin rasa cinta dan kasih sayang. Memengaruhi sikap-sikap dan perilaku orang lain. Upaya memengaruhi pihak lain menjadi demikian penting bagi pengawas/penilik kependidikan yang tugasnya melakukan pembinaan. Menghibur diri atau bermain. 3. Komunikasi Transpersonal Komunikasi transpersonal yaitu komunikasi yang terjadi dalam domain spiritual seseorang. Tujuan level komunikasi transpersonal yaitu untuk memunculkan kesadaran tentang diri self-hood, meningkatkan spiritualitas, lebih cenderung bersifat vertikal –mengutamakan hubungan spiritual seseorang dengan Tuhannya. Komunikasi dengan Tuhan dikenal juga dengan istilah Komunikasi Transendental. Transenden transcendence merupakan cara berpikir tentang hal-hal yang melampaui apa yang terlihat di alam semesta. Contohnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan dan berdoa. Komunikasi transpersonal didefinisikan oleh rasa inti kesadaran individu yang meluas untuk terhubung dengan elemen lingkungan eksternal. Hal ini transenden dalam pendekatan holistik menuju ikatan dengan karakteristik multifaset yang melingkupi kedua lingkup kehidupan pribadi dan universal. Noesjirwan 2000 mendefinisikan komunikasi transpersonal sebagai pengalaman bertemu dan komunikasi dengan roh, kesadaran kosmik, bersatu dengan Tuhan. Contoh transpersonal antara lain beribadah, berdoa, bersyukur, intropeksi, meditasi, dan segala bentuk komunikasi yang berkaitan dengan aspek spiritual. 4. Komunikasi Kelompok Disebut juga komunikasi keloompok kecil small group communication, komunikasi kelompok adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Tujuannya untuk menyampaikan informasi yang menjadi kebutuhan atau ketertarikan anggota kelompok atau kadang-kadang untuk mengetahui pendapat anggota kelompok tentang suatu masalah atau membuat sebuah keputusan. Pada tingkatan ini, masing-masing individu berperan sesuai kedudukannya dalam kelompok. Tipe komunikasi ini oleh banyak kalangan dinilai sebagai pengembangan dari komunikasi antarpribadi. Trenholm dan Jensen 1995 mengatakan, komunikasi antar dua orang yang berlangsung secara tatap muka biasanya bersifat spontan dan informal. Keberhasilan komunikasi kelompok di sebabkan oleh keterbukaan anggota dalam menanggapi dan merasakan apa yang di rasakan anggota lain, serta dengan senang hati menerima informasi atau pendapat dari anggota lain. Situasi kelompok yang mendukung komunikasi berlangsung efektif yaitu dengan perasaan positif terhadap diri anggota kelompok. Doronggan terhadap orang lain agar lebih aktif berpartisipasi dalam kelompok, yakni bahwa semua anggota kelompok memiliki gagasan yang penting untuk yang di sumbangkan kepada kelompok Tujuan komunikasi kelompok yaitu masing-masing individu memiliki tujuan yang pararel dengan tujuan kelompoknya. Oleh karena itu, anggota anggota kelompok berusaha untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok dan menghindari ke gagalan tujuan kelompok. Pergeseran risiko keputusan yang diambil kelompok akan lebih kecil mengandung risiko dari pada keputusan itu di ambil oleh satu anggota kelompok. 5. Komunikasi Antarkelompok Komunikasi antarkelompok atau komunikasi antarasosiasi yaitu kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dan kelompok lainnya atau antara suatu asosiasi perkumpulan dan asosiasi lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat dalam komunikasi jenis ini hanya dua orang atau beberapa orang. Akan tetapi, masing- masing membawakan peran dan kedudukannya sebagai wakil nya masing-masing. Dengan demikian, pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan kelompok/asosiasi. Misalnya, pertemuan antara pengurus ormas A dan ormas B, atau pertemuan antara pengurus sebuah organisasi profesi wartawan dan organisasi profesi pengacara. 6. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi baik komunikasi internal maupun eksternal keluar organisasi. Komunikasi organisasi mencakup komunikasi dalam organisasi internal dan komunikasi antarorganisasi eksternal atau organisasi dengan organisasi lain. Secara internal, komunikasi organisasi meliputi komunikasi vertikal, horizontal, dan diagonal. Komunikasi vertikal adalah bentuk komunikasi dari atas ke bawah dan sebaliknya; antara atasan atau pimpinan kepada bawahan top down atau dari bawah ke atas bottom up. Contoh pengarahan, teguran, instruksi, aspirasi, masukan. Komunikasi horizontal adalah alur interaksi dan transaksi yang terjadi antar anggota organisasi yang memiliki status atau kedudukan yang sama; komunikasi secara mendatar antar-sesama karyawan atau sesama pimpinan. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Komunikasi diagolah –disebut juga komunikasi silang– berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi atau status yang berbeda. Pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. 7. Komunikasi publik Komunikasi publik public communication adalah komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat secara luas. Komunikasi publik dapat dilakukan melalui dua cara Komunikasi massa komunikasi melalui media massa –surat kabar, majalah, radio, televisi, media online. Tanpa melalui media massa, misalnya ceramah atau pidato di lapangan terbuka. Publik biasanya dipahami sebagai sebuah kelompok besar orang large group of people. Karenanya, komunikasi publik sering disetarakan dengan komunikasi massa, yakni komunikasi melalui media massa, meski komunikasi publik tidak selalu dilakukan melalui perantara media massa. Komunikasi publik juga sering dipahami sebagai berbicara di depan orang banyak public speaking yang membutuhkan keterampilan khusus, seperti teknik vokal dan bahasa tubuh postur dan gestur. 8. Komunikasi Sosial Social communication atau komunikasi sosial adalah komunikasi yang terjadi dalam konteks sosial atau dalam pergaulan sehari-hari. Tujuannya untuk membina hubungan baik dengan sesama manusia. Contoh komunikasi sosial adalah bertegur sapa. Sapaan “Selamat Pagi” dan “Apa Kabar?” dengan teman atau tetangga masuk dalam level komunikasi sosial. level komunikasi Demikian pengertian dan tingkatan atau level komunikasi. Level komunikasi yang terkait langsung dengan jurnalistik dan penyiaran adalah komunikasi massa dalam komunikasi publik. Wasalam. Sumber Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa Jakarta Erlangga, 1987. Anurag Bhai Patidar, Communication and Nursing Education Pearson Education India, 2012. Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung Remaja Rosdakarya,1997 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,Suatu Penganta, Bandung Rosda Karya, 2000.
jelaskan tipe dan tingkatan komunikasi beserta fungsinya