Memberi warna
Tujuanmelakukan modifikasi resep dari segi bahan makanan dan teknik memasak yaitu : a. Membuat variasi dari suatu resep lama menjadi resep baru b. Untuk meningkatkan cita rasa, bentuk, dan penampilan Stroberi adalah salah satu spesies hibrida yang dibudidayakan AdalahCo.Id - Makanan yaitu bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi. Cairan yang digunakan untuk tujuan ini sering disebut sebagai minuman, tetapi kata "makanan" juga dapat digunakan. Vitamin yaitu sebagai salah satu unsur yang terkandung dalam makanan 8APiI6. Raw food diet atau diet makanan mentah adalah salah satu jenis diet yang diklaim dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Latar belakang dari diet ini adalah proses pemanasan yang digunakan saat memasak makanan akan mengurangi kadar zat gizi dan enzim-enzim yang terdapat di dalam makanan. Padahal enzim-enzim tersebut baik bagi pencernaan dan membantu melawan berbagai macam penyakit terutama yang bersifat kronis. Aturan dalam raw food diet Sama seperti jenis diet lainnya, dalam diet makanan mentah juga terdapat beberapa aturan yang harus dijalankan bagi mereka yang hendak mengikuti diet ini. 1. Jangan makan makanan yang dimasak Jika Anda menjalani diet makanan mentah 100%, maka makanan yang diproses lebih dari suhu 46 derajat celcius tidak boleh Anda konsumsi karena makanan yang dimasak atau diolah dengan suhu lebih dari 46 derajat celcius akan kehilangan sebagian enzimnya sekaligus membuat makanan lebih sulit untuk dicerna. Pengolahan makanan dalam raw food diet biasanya menggunakan prosesor makanan food processor, dehidrator, dan blender. 2. Gunakan air yang sudah difilter atau didistilasi Tujuan utama dari diet makanan mentah adalah menyuplai zat gizi yang bersifat membantu kerja sel-sel dalam tubuh dalam bentuk sealami mungkin. Karena penyajiannya yang dalam bentuk mentah, maka kebersihan menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Penggunaan air yang tidak steril dapat meningkatkan risiko munculnya racun atau parasit dalam makanan dan berpotensi menyebabkan penyakit. Sebagai salah satu komponen yang berperan dalam pemrosesan hidangan pada raw food diet seperti untuk membuat smoothies dan jus maka air yang sudah difilter atau didistilasi merupakan pilihan yang terbaik. Bukan sekadar rutinitas harian atau hobi, siapa sangka kegiatan memasak juga memiliki manfaat bagi kesehatan mental, salah satunya membuat Anda lebih bahagia. Ketahui lebih lanjut seputar manfaat memasak untuk kesehatan mental melalui artikel berikut ini. Apa manfaat mempunyai hobi memasak? Kegiatan memasak makanan sendiri bukan hanya lebih sehat dari segi nutrisi dan kebersihan makanan. Lebih dari itu, memasak juga memberi manfaat bagi kesehatan mental Anda. Berikut ini beberapa manfaat memasak yang sayang Anda lewatkan 1. Meningkatkan kepercayaan diri Menguasai resep masakan, bahkan masakan sederhana sekalipun, dapat membuat Anda lebih percaya diri. Selain itu, memasak untuk diri sendiri atau orang lain akan membuat Anda merasa berdaya sehingga meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri. 2. Meningkatkan suasana hati Memasak di tengah rutinitas harian juga bisa meningkatkan suasana hati, memberikan kepuasan, dan membuat Anda lebih bahagia. Mendapat apresiasi dari orang lain terkait makanan yang Anda masak juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan suasana hati. 3. Mengurangi stres Berkaitan dengan poin sebelumnya, memasak membuat suasana hati menjadi lebih baik. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi stres yang Anda alami. Lebih dari itu, salah satu tujuan memasak adalah membuat makanan yang lebih bernilai gizi dan sehat daripada makanan instan di pasaran. Ini dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stres, kecemasan, hingga depresi. Penelitian dalam jurnal American Public Health Association menyatakan bahwa makanan yang tidak sehat cenderung menyebabkan kesehatan mental yang lebih buruk pada anak dan remaja. 4. Meningkatkan kemampuan kognitif Memasak merupakan kegiatan yang melibatkan fungsi kognitif dan keterampilan motorik dalam prosesnya. Masak di rumah terbukti dapat mempertajam pikiran, mencegah penurunan fungsi kognitif, hingga mengurangi risiko Alzheimer. 5. Meningkatkan kemampuan diri dan kreativitas Memasak membutuhkan keterampilan dan kreativitas. Mulai dari menentukan menu, memilih bahan, hingga makanan siap di meja juga membutuhkan keterampilan dan kreativitas. Anda mungkin tertantang untuk membuat menu baru atau resep baru sesuai selera. Sebagai bonus dari meningkatnya kreativitas diri, sebuah studi menunjukkan bahwa melakukan kegiatan kreatif dalam kehidupan sehari-hari turut dapat meningkatkan mood secara signifikan. 6. Meningkatkan hubungan sosial Kegiatan memasak memungkinkan Anda lebih banyak berinteraksi dengan orang lain sehingga mampu meningkatkan hubungan sosial. Interaksi sosial ini bahkan bisa terjadi dari sebelum hingga sesudah proses masak. Misalnya, saat berbagi resep, pergi ke pasar untuk berbelanja, memasak bersama, bergabung dengan komunitas masak, atau memberikan masakan spesial untuk orang terkasih, makan bersama, hingga membahas makanan yang Anda masak. Tujuan memasak untuk menyenangkan orang terkasih juga bisa membuat hubungan Anda semakin erat. 7. Membantu mengatasi gangguan mental Tak hanya mengatasi stres dan membuat Anda lebih bahagia, kegiatan memasak juga dapat menjadi terapi pendukung pada beberapa gangguan mental. Pasalnya, kegiatan memasak dapat dijadikan rutinitas yang bermanfaat bagi otak. Dengan memiliki rutinitas, ritme sirkadian tubuh akan lebih seimbang. Ritme sirkadian dapat memengaruhi pembentukan kortisol, yaitu hormon stres, dan melatonin, yaitu hormon yang mengatur waktu tidur dan bangun seseorang. Karena pengaruhnya terhadap keseimbangan ritme sirkadian tubuh, membangun rutinitas menjadi salah satu bentuk psikoterapi yang biasa digunakan untuk mendukung pengobatan gangguan kesehatan mental. Misalnya saja pada penderita gangguan bipolar. 8. Melatih fokus dan kesabaran Masak adalah kegiatan yang bisa melatih fokus dan kesabaran Anda. Saat memasak, mau tidak mau Anda harus memperhatikan setiap detail dari apa yang Anda lakukan. Ini dapat melatih fokus dan kesabaran, serta menghindari pikiran negatif. Catatan dari SehatQ Tanpa disadari, memasak bisa menjadi salah satu cara meningkatkan kesehatan mental seseorang. Tak ada salahnya meluangkan sedikit waktu di sela kesibukan untuk memasak makanan favorit atau mengikuti kursus masak. Selain menjadi rutinitas, kewajiban, atau hobi, kegiatan memasak bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri. Memasak juga bisa melatih fokus dan kesabaran, menjadi sarana pengembangan diri dan kreativitas, serta meningkatkan suasana hari dan meningkatkan hubungan sosial. Masih ada pertanyaan seputar kegiatan untuk meningkatkan kesehatan mental? Anda bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif, manusia memakan sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan sangat sederhana, namun karena kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat untuk mendapatkan cita rasa yang lebih dari makanan yang disantapnya. Karena itulah, dalam pengolahan makanan, manusia melakukan banyak inovasi, seperti menemukan bumbu, bahan makanan yang baru, maupun cara pengolahannya. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk 1. Mengetahui pengertian pengolahan makanan. 2. Mengetahui teknik dasar pengolahan makanan. BAB II Teknik Dasar Pengolahan Makanan Pengertian Pengolahan Makanan Pengolahan makanan yaitu membuat bahan makanan yang mentah menjadi matang melalui proses pemanasan. Secara definisi pengolahan makanan dapat diartikan sebagai sebuah proses panas pada makanan sehingga menjadi lebih enak, mudah dikunyah dan mengubah bentuk dan penampilan dari bahan makanan itu, serta mematikan bakteri yang merugikan kesehatan. Pengolahan makanan merupakan salah satu proses penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara yang sesuai untuk setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, proses memasak hanya berlangsung selama panas mengenai bahan makanan. Untuk mengolah sebuah mengolah makanan sesuai dengan tujuannya, dikenal beberapa teknik mengolah makanan. Penerapan Teknik Dasar Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat dan teknik pengolahan panas kering dry heat cooking . Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah Moist Heat Cooking Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu stock, air, susu, santan dan bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki berbagai cara di antaranya A. Teknik Boilling Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih pada temperatur 212˚F 100˚C. Peralatan yang di gunakan adalah boiling pan. Untuk 1 2 3 4 melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus dipenuhi , yaitu sebagai berikut Cairan harus mendidih. Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan yang diolah. Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi. Buih yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk mencegah bersatunya kembali dalam cairan supaya tidak memengaruhi mutu makanan. Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti, daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang. Perlu diingat sifat-sifat zat makanan yang terdapat di dalam bahan makanan agar vitamin tidak banyak terbuang. B. Teknik Poaching Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching dalam pengolahan makanan. Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Temperatur yang digunakan sekitar 160-180˚F atau 71-82˚C. Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini 1 2 3 4 Suhu poaching dibawah titik didih berkisar 85˚C – 95˚C. Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan. Makanan harus tertutup dari cairan. Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidak luntur. Teknik dasar pengolahan poaching , dapat dilakukan untuk mengolah berbagai jenis makanan seperti daging, unggas, otak atau pankreas binatang, ikan, buah-buahan, dan sayur. C. Teknik Braising Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit, kirakira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci penutup dan api kecil secara perlahan- lahan. Untuk melakukan teknik braising, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut 1 Teknik merebus dalam cairan yang sedikit. 2 Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama besarnya. 3 Dalam pengolahan daging daging, caranya memasukan daging dalam braising pan, lalu siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam seluruhnya. 4 Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce pan, lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya kecoklatan. Untuk sayuran aduk sambil dibolak – balik. 5 Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukan dalam oven. Apabila diolah diatas kompor perapian, posisi braising pan tertutup. Syarat - syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai berikut  Teknik ini cocok menggunakan daging bagian paha.   Daging disaute dengan mentega hingga warnanya kecoklatan. Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan.  Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah Stewing menggulai adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang. Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir stewing, karena dalam daging dan sayur sudah terkandung garam. Untuk mengolah makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan 1 2 3 4 beberapa hal, diantaranya sebagai berikut Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar kotorannya hilang. Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah. Saus untuk stewing dikentalkan dengan memakai tepung maizena. Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada ikan mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur. D. Steaming Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Bahan makanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut 1 Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan mengeluarkan uap. 2 Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus. 3 Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air langsung. 4 Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang dikukus akan beraroma hangus. 5 Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat. E. Simmering Simmering merebus dengan api kecil Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan sauce atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, dimana dipermukaannya muncul gelembung – gelembung kecil. Temperatur panas sekitar 185 - 205˚F atau 85 - 96˚C. F. Blanching Blanhcing adalah memasak makanan dengan cepat. Blanching biasanya dilakukan dengan air panas tetapi bisa juga dengan menggunakan minyak panas. Makanan yang telah di-blanching harus disiram dengan air dingin, untuk menghentikan proses pemasakan lebih lanjut. Tujuan blanching adalah membuang kulit atau bagian luar yang tidak perlukan, memudahkan membuang kotoran yang melekat pada bahan, membuat tekstur bahan makanan menjadi lebih kental, membunuh atau menghentikan reaksi enzim makanan. Teknik Pengolahan Panas Kering Dry Heat Cooking Teknik pengolahan panas kering dry heat cooking adalah mengohah makanan tanpa bantuan cairan. Misalnya deep frying, shallow frying, roasting, baking, dan grilling. A. Deep Frying Deep Frying adalah metode menggoreng dengan minyak berjumlah banyak sehingga semua bagian makanan yang digoreng terendam di dalam minyak panas. Deep frying diklasifikasikan ke dalam metode memasak kering sebab tidak ada air yang digunakan dalam proses memasak tersebut. tehnik ini biasa di lakuin kalau kalian mau mendapatkan makanan dengan matang yang optimal dan sebaiknya dilakukan seketika makanan akan dihidangkan. Terdapat 4 empat style deep fat frying yang popular, yaitu cara Perancis, Inggris, Orly, dan menggoreng polos. 1 Cara Perancis A’la Fraincaise, French Style Teknik ini meliputi sebagai berikut a Pertama-tama bahan makanan dimarinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau maizena. b Kemudian, goreng di dalam minyak yang banyak dan panas. Contoh masakannya seperti fried chicken dan udang tepung goreng. 2 Cara Inggris A’la Englaise, English Style Teknik ini meliputi sebagai berikut a Bahan makanan dimarinade dalam bumbu lalu tiriskan. Jika untuk membuat kulit lumpia, kulit lumpia diisi ragout. b Mencelupkan dalam putih telur, kemudian dalam tepung panir bread crum. c Kemudian, goreng didalam minyak yang banyak dan panas. d Contoh masakannya seperti lumpia, risoles, fish of menire. 3 Cara Orly Orly Style Teknik ini meliputi sebagai berikut a Makanan yang akan digoreng, dicelupkan kedalam adonan frying better cairang berbentuk liquid. b Kemudian, langsung digoreng dalam minyak panas. c Contoh masakannya seperti tempura, pisang goreng, fruit fritter. 4 Cara menggoreng polos Teknik ini meliputi sebagai berikut a Bahan makanan dibersihka, lalu dimarinade bisa dengan bumbu ataupun tidak. b Kemudian, langsung digoreng didalam minyak yang banyak dan panas. c Contoh masakannya seperti ayam goreng, ikan goreng, udang goreng, kerupuk, dan keripik. B. Shallow Frying Shallow Frying teknik memasak bahan makanan dalam jumlah kecil dengan menggunakan sedikit lemak dalam wajan datar dengan temperatur antara 150-170 derajat Celcius. Bahan makanan yang dimasak dengan shallow frying harus dalam ukuran kecil, lunak dan memiliki kualitas yang baik. Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut 1 Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cair minyak kelapa, minyak 2 3 4 5 salad, minyak jagung, atau minyak zaitun. Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit. Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai dengan suhu. Proses menggoreng dilakukan dengan cepat. Terdapat 2 dua cara dalam pengolahan shallow frying, yaitu pan frying dan saute. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain telur mata sapi, daging, omelete, scrambled eggs. Saute adalah mengolah bahan makanan dengan minyak sedikit sambil diaduk dan dilakukan secara cepat. Teknik ini sering dilakukan pada masakan Cina, dan dipakai sebagai teknik penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran Indonesia disebut dengan oseng-oseng tumisan. C. Roasting Roasting Adalah teknik memasak dalam oven atau pemanggang dengan menggunakan lemak atau minyak. Bahan makanan yang biasa di roasting adalah daging, unggas dan beberapa jenis sayuran. Prinsip dari roasting ini adalah membuat makanan menjadi kering dan matang. Namun Karena panasnya oven, banyak lemak yang ada pada bahan makanan menjadi hilang sehingga diperlukan tambahan lemak dalam proses pemasakannya. Bahan makanan di panggang dalam oven bersuhu 227 – 235 derajat celcius untuk menghasilakan makanan yang matang dipermukaannya dan keluar aroma serta warnanya. D. Baking Baking adalah cara memasak bahan makanan dengan menggunakan oven tanpa menggunakan minyak atau air. Efek dari pemasakan dengan teknik ini adalah sama dengan teknik kering lainnya tetapi tidak ada penambahan minyak dalam makanan sehingga permukaannya menjadi crispy dan warna yang lebih terkendali. Teknik ini biasanya 1. 2. 3. 4. 5. E. digunakan untuk produk pastry dan roti. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut Sebelum bahan makanan dimasukan, oven dipanaskan sesuai suhu yang dibutuhkan. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan. Grilling Grilling adalah proses memasak bahan makanan dengan menggunakan panas api yang tinggi dan langsung. Sumber panas biasanya berada di bawah bahan makanan yang sedang dimasak/panggang, bila sumber panas berasal di atas bahan makanan yang sedang dimasak proses tersebut disebut “gratinating”. Istilah grilling banyak dikenal di Eropa, sedangkan di Amerika istilah ini lebih dikenal dengan istilah “broilling”. Alat yang digunakan memasak disebut grill dan dilengkapi dengan jeruji kawat. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang, selain itu fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. BAB III PENUTUP Kesimpulan Memasak adalah aplikasi panas pada bahan makanan agar terjadi perubahan. Tujuan memasak makanan adalah untuk membuat makanan menjadi lunak supaya mudah dicerna dan membuat kreasi aroma dengan berbagai cara juga membuat makanan aman untuk dimakan. Cara pemindahan panas yang terjadi dalam memasak ada tiga macam yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Macam - macam teknik memasak secara umum dibagi menjadi dua teknik pemasakan panas kering dan teknik pemasakan panas basah. Teknik panas kering dibagi lagi menjadi lima yaitu deep fyring, shallow frying, roasting, grilling, dan baking. Sedangkan teknik panas basah dibagi menjadi enam, yaitu Boilling, Poaching, Braising, Steaming, Simmering, dan Blanching. Hasil dari teknik panas kering umumnya menghasilkan warna kuning keemasan hingga coklat, sedangkan teknik panas basah akan menghasilkan makanan dengan tekstrur yang empuk. Penggunaan teknik panas kering dalam memasak akan mengggunakan minyak pada teknik deep fryinglah banyak minyak atau lemak yang digunakan namun untuk teknik yang lain sedikit. Sedangkan pada teknik panas basah umumnya akan menghasilkan saos yang dapat disajikan saat makanan dihidangkan. - Ada banyak teknik pengolahan makanan yang dapat diterapkan untuk mengolah bahan baku menjadi makanan jadi, salah satunya yaitu, teknik pengolahan makanan moist heat. Dikutip dari E-Book Prakarya Suci Paresti dkk., 2017, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat adalah pengolahan bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih. Dalam E-Book Prakarya Ulfa Fauziah, 2020 disebutkan, teknik pengolahan makanan panas basah dilakukan dengan mengolah bahan makanan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya dan teknik tersebut terdiri dari beberapa Pengolahan Makanan Moist Heat Berikut beberapa pengolahan makanan dengan teknik moist heat a. Teknik Merebus Boiling Teknik merebus boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu. b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan Poaching Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih 92 derajat– 96 derajat celcius. Bahan makanan yang di-poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah–buahan, sayuran, telur dan ikan. c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan Braising Teknik braising adalah teknik teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan kira–kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan–lahan. Efek dari braising adalah untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya. d. Teknik Menyetup/Menggulai Stewing Stewing menggulai/ menyetup merupakan teknik pengolahan bahan makanan dengan terlebih dahulu menumis bumbunya dan merebusnya dengan cairan berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. e. Teknik Mengukus Steaming Teknik mengukus steaming merupakan teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan, alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus. f. Teknik Mendidih Simmering. Teknik simmering adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama. g. Teknik Mengetim Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran, salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat. Baca juga Amankah Menggunakan Aluminium Foil Saat Memasak? Cara Atasi Cooking Burnout Lelah Memasak Selama Pandemi COVID-19 Kenali 4 Teknik Memasak dan Pengaruhnya pada Nutrisi Makanan - Pendidikan Kontributor Nurul AzizahPenulis Nurul AzizahEditor Dhita Koesno